Industri Berita

Metode deteksi resistor umum

2020-06-23



Deteksi kerusakan pada resistor tetap


Dalam pendeteksian resistor tetap, resistansi dapat diukur secara akurat melalui pengukuran langsung dengan multimeter, yang darinya dapat dinilai apakah resistansi tersebut mengalami gangguan. Meskipun tidak ada keterampilan sama sekali, perlu dicatat bahwa untuk memastikan keakuratan nilai yang diukur, Anda perlu memilih rentang sesuai dengan kebutuhan pengukuran, dan mencoba mengontrol pembacaan seakurat mungkin. Dalam hal ini, karena hubungan skala ohm yang non-linier, untuk meningkatkan akurasi, setiap orang juga harus mencoba mengontrol penunjuk ke posisi tengah dial, agar pengukuran lebih akurat dan menghindari kesalahan yang mempengaruhi. penghakiman. Secara umum jika nilai terukur dan nilai sebenarnya hanya berada pada rentang maksimal 20% dari error maka resistansinya normal, jika melebihi rentang tersebut berarti resistansi tersebut telah rusak.

Deteksi kerusakan termistor

Dalam pekerjaan pendeteksian termistor, metode perubahan suhu biasanya digunakan untuk membantu pendeteksian. Mengambil termistor dengan koefisien positif sebagai contoh, selama pendeteksian, pertama-tama ukur panasnya dengan blok R×1 multimeter pada suhu normal. Nilai resistansi aktual dari varistor dapat digunakan untuk deteksi kerusakan awal dengan membandingkan nilai resistansi ini dengan nilai yang disetujui. Namun, perlu dicatat bahwa untuk memastikan bahwa resistansi tidak memiliki kesalahan lain, Anda perlu melakukan pengujian lebih lanjut dengan pemanasan. Secara umum, ketika termistor suhu positif bekerja normal, nilai resistansinya akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu. Untuk memastikan fungsi ini normal, Anda harus mengamati perubahan nilai resistansi saat resistor dipanaskan dan menilai sensitivitas termistor. Kejadian. Untuk menentukan kondisi kerja termistor, dua langkah di atas penting.

Deteksi kerusakan fotoresistor

Terakhir, mari kita lihat metode pendeteksian fotoresistor. Untuk fotoresistor, untuk memastikan kelancaran pekerjaan pendeteksian, Anda harus terlebih dahulu menutupi port pemancar cahaya dari resistor dengan bahan buram. Dalam keadaan normal, pada saat pengukuran resistansi dilakukan, nilai resistansi tidak berubah, dan nilai resistansi harus mendekati tak terhingga. Jika tidak, berarti fotoresistornya rusak. Selain itu, dalam konfirmasi lebih lanjut, Anda perlu mengamati perubahan resistensi melalui rangsangan sumber cahaya. Jika resistansi jelas-jelas berkurang ketika sumber cahaya tidak tersedia, hal ini juga menunjukkan bahwa resistansi telah rusak. Deteksi kedua aspek ini merupakan proses yang perlu. Hanya jika semuanya terjamin maka kondisi kerja resistor dapat dijelaskan.
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept